Wednesday, December 28, 2016

APAKAH BENAR ADA PENCULIKAN ANAK UNTUK PEMBANGUNAN JEMBATAN?


PINTASAN7 - Saat negeri ini masih mengandalkan rakit untuk menyeberang sungai, maka datanglah insunyur-insinyur Barat. Para insinyur tersebut memperkenalkan pembangunan jembatan. Karena kebanyakan dari mereka adalah orang Belanda maka nama jembatan  di kampungku bernama brug. Kata ini berasal dari burg, yang di Negeri Kincir Angin sana berarti jembatan.

Lalu berlombalah seluruh negeri membangun brug, eh jembatan. Sayangnya karena minimnya pengalaman dan tenaga ahli, maka jembatan yang dibuat masih lebih sering rusak dan tak tahan lama. Maka bertanyalah warga kepada para meneer tersebut.

“Bagaimana cara yang ampuh agar kami bisa membangun jembatan yang kuat dan awet?” demikian ungkap salah satu tetua kampung yang paling disegani dan punya keberanian berbicara dengan Bangsa Bule.

“Dengan ini!” jawab salah seorang meneer yang juga insinyur tersebut sambil menempelkan jari telunjuknya tepat di jidatnya.

Dari dialog tersebut, maka seluruh jembatan di kampungku dan hampir di seluruh negeri ini kemudian dibangun dan rata-rata kuat hingga puluhan tahun. Tentu saja menuruti anjuran insinyur Barat tadi. Membangun jembatan dengan kepala. Benar-benar kepala. Kepala manusia!

Karena tak ada satu orangpun yang dengan ikhlas menyiumbangkan kepalanya demi pembangunan jembatan, maka dengan terpaksa dicarilah wadal alias korban. Jangan heran jika di kampungku saat ada pembuatan jembatan, penduduk memagari keselamatan dengan lebih waspada. Penculikan manusia demi mendapatkan kepala sebagai syarat membangun jembatan akan terjadi. Di kampungku, penculikan ini akan dilakukan oleh cuculik – alias penculik.

Mitos cuculik saat pembangunan jembatan hingga detik ini masih terdengar dan selalu menakutkan warga Gehol. Tengok saja misalnya jembatan terpanjang di sana, Jembatan Cigunung. Jembatan dengan panjang lebih dari 100 meter tersebut dibangun antara tahun 1983-1984. Hingga kini , tetap berdiri meski tanpa perawatan. Hanya pagar pembatas jembatan yang mulai tanggal satu persatu karena termakan usia dan cuaca.

Bandingkan dengan insiden robohnya jembatan yang dibangun lebih muda sesudahnya. Padahal dari segi panjang dan beban yang ditanggung jelas tak seberat beban yang ditanggung Jembatan Cigunung. Satu hal yang kemudian terbukti adalah, kualitas jembatan yang kini ada menurun bukan karena tidak ada kepala atau tak ada ahli. Namun karena kebanyakan kepala yang harus disuapi sehingga kian menggerogoti bahan bangunan. Juga karena terlalu banyak ahli yang minta jatah dalam proses pembangunannya.

Lalu, benarkah ada kepala yang sengaja ditanam dalam tiang-tiang jembatan tersebut? Kisah demi kisah yang diungkap membenarkan hal itu. Dengan serempak  dan kompak para orang tua kampungku menceritakan bahwa ada beberapa kepala dan tubuhnya sekaligus yang sengaja dikubur demi memperkuat tiang jembatan. Tercatat, satu lelaki dan satu bocah perempuan yang jadi tumbal demi mempermudah aktivitas warga menyeberangi Sungai Cigunung.

Jika Anda tertarik ingin melihat buktinya gampang saja. Hadirlah di Jematan Cigunung tepat tengah malam di malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon. Tetaplah di situ hingga menjelang fajar. Saksikan saja anak kecil di ujung jembatan yang dengan santainya duduk sambil mengguncangkan kakinya seolah ia sedang main ayunan. Duduk dengan tenang sambil bersenandung menghadap kali yang berjarak tidak kurang dari lima meter dari tempatnya duduk.

Saksikan pula seseorang yang akan dengan senantiasa melindungi tubuhnya dengan sarung. Ia layaknya penduduk biasa yang hendak pergi ke mushola untuk menunaikan sholat subuh. Layaknya orang kedinginan, ia menutupi seluruh tubuhnya dengan sarung. Dengan santai pula ia akan duduk di atas pagar jembatan sambil menerawang air di bawahnya.





Sumber - Berita Harian Pintasan7
Share:

1 comment:

Pintasan7

Berita Terkini

Berita Terkini
Pintasan7 Situs Berita Hari Ini Menyajikan mulai dari Kabar Harian, Berita Terkini dan Terbaru Seputar Berita Politik, Bisnis, Olahraga Hingga Gosip Artis Dan Lain-lain
close
Banner Iklan 120 x 600 px
close
Banner Iklan 120 x 600 px
Powered by Blogger.

Theme Support